Rabu, 07 Desember 2011

BANDUNG dan DAENDELS


[192-193]
·         Ketika Belanda dikuasai oleh Napoleon Bonaparte maka ia mengangkat adiknya Louis Bonaparte, 1806 M. Raja Louis Bonaparte menugaskan kepada Marshal Herman Daendels untuk menjadi Gubernur Jenderal di Jawa dan mempertahankannya dari serangan laut Inggris, 1808 – 1811 M. Daendels sebagai wakil pemerintahan Napoleon Bonaparte Perancis dan Raja Belanda Louis Bonaparte.

·         Daendels membangun sistem pertahanan daratan yang dikenal dengan pertahanan darat Daendels, yakni satu meriam daratan dapat mengalahkan seratus meriam laut Inggris.

·         Untuk kepentingan perang Daendels membangun pabrik senjata di Surabaya dan Ngawi, membuat jalan Pantura, dari Anyer sampai dengan Panarukan 1000 km dalam waktu satu tahun dan pembangunan jalan antar kota berjarak 60 km, jarak Jakarta – Bogor, Bogor – Cianjur, Cianjur – Bandung, sebagai jarak tempuh kuda.

·         Daendels membangun Bandung sebagai Parijs van Java, bukan Amesterdam van Java. Bandung menjadi kota pertahanan kedua setelah Batavia, dibangun kota satelit di sekitar Bandung yang berjarak 11 km. Bandung – Cimahi, Bandung – Soreang, Bandung – Banjaran, Bandung – Majalaya, Bandung – Rancaekek, dan Bandung – Lembang.

·         Bandung dirancang pula sebagai pusat studi militer, polisi, pusat kereta api, pos dan pusat telegraf, serta pusat pesawat udara, pusat pengendalian perang. Militer Angkatan Darat ditempatkan di Cimahi.

·         Raja Willem V, Belanda, mengadakan perjanjian dengan Inggris dan membuahkan perjanjian dengan nama Surat-surat Kew, yang isinya agar segenap pejabat jajahan Belanda menyerahkan kekuasaan sementara kepada Inggris.

·         Dampaknya dari kerja sama tersebut, pertahanan Gubernur Jenderal Daendals dilumpuhkan dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Jansen, kemudian pada 18 September 1811 M, digantikan oleh Letnan Gubernur Jenderal Raffles. Yang kembali pada Batavia kota pertahan pertama.
[222]
Pada saat pemerintahan Kolonial Belanda, membangun Jalan Kereta Api dengan jarak antara stasiun 4 km (Bandung - Andir), 11 km (Bandung - Cimahi), dan 15 km (Bandung – Padalarang).
[162]
Pada 1811-1816 M, setelah runtuhnya kekuasaan Gubernur Jenderal Daendels terjadi peralihan penjajahan dibawah pemerintahan Inggris, Letnan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, berlangsung selama 5 tahun kemudian berakhir sejak adanya Treaty of London, 1824 M. Maka, Indonesia mulai direncanakan menjadi jajahan Kerajaan Protestan Belanda dan pelaksanaan Kolonial Belanda.
[189]
Napoleon Bonaparte, menetapkan adanya ukuran dan takaran yang ditetapkan oleh Umar bin Khaththab ra yang berlaku di Mesir, ukuran panjang satu meter sama dengan seratus sentimeter setiap sentimeter terbagi sepuluh mili, ukuran berat dengan kilo gram terbagi dalam setiap satu kilogram satu ons dan seratus gram. Pengaruh takaran dan ukuran ini dibawa ke Indonesia oleh Daendels dan Raffles, karena hal ini akibat dari Kerajaan Katolik Belanda dikuasai oleh Perancis.


API SEJARAH
Mahakarya Perjuangan Ulama dan Santri dalam Menegakan NKRI
Ahmad Mansur Suryanegara
PT. Salamadani Pustaka Semesta
2009 M|Bandung

Tidak ada komentar: